 |
| Ilustrasi (Ist) |
Mirisnya, Yudi dikeroyok oleh tujuh orang oknum debt-collector di depan anak dan istrinya, di Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Kedaton, Bandarlampung, Sabtu (5/4) lalu.
Kepada wartawan, Yudi menceritakan kronologis kejadian, pada Sabtu (5/4) lalu, dia bersama anak dan istrinya melintas di Jalan Soekarno Hatta mengendarai mobil Honda Jazz.Tiba- tiba, mobilnya dihadang dua unit kendaraan R4 minibus yang berisi 7 (tujuh) orang yang mengaku sebagai eksekutor dari BCA Finance untuk menyita unit kendaraan yang dipakai oleh Yudi.
Namun, saat Yudi menanyakan surat perintah dari leasing, para pelaku tidak bisa menunjukkan.Tidak terima dengan sikap Yudi, para pelaku langsung memukulinya dengan membabi buta di depan anak istrinya. Atas peristiwa tersebut, Yudi mengalami luka di bagian muka sebelah kiri memar, leher sebelah kanan lecet dan pungung bagian belakang lecet.Tak berhenti disitu, para pelaku langsung mengambil alih mobil korban.
Yudi beserta anak dan istrinya dibawa berkeliling sembari diintimidasi. "Mereka bawa kami keliling sembari dua mobil rekan pelaku mengikuti dari belakang," ujar Yudi kepada sejumlah wartawan, Rabu (13/4).
Saat dibawa keliling, istri korban menghubungi keluarga melalui telpon dan pihak keluarganya berinisiatif mengejar tersangka yang pada akhirnya tertangkap di daerah Telukbetung.
"Satu orang pelaku bernama Hendra berhasil kami amankan, sedangkan enam rekannya langsung kabur saat keluarga istri saya datang," kata Yudi.
Selanjutnya, Yudi dan keluarganya melaporkan kejadian pengeroyokan itu ke Polsek Kedaton, sekaligus menyerahkan pelaku Hendra ke petugas kepolisian. Di Polsek, kata Yudi, dia membuat laporan dengan nomor: TBL/327/III/2016/LPG/RESTA BALAM/SEKTOR KDT tanggal 05 Maret 2016. Mobil Honda Jazz warna merah dengan Nopol B 1091 OT milik Yudi turut diamankan sebagai barang bukti.
"Nah, yang jadi masalah saat ini mobil saya itu sudah tidak ada lagi di Polsek Kedaton," ujar Yudi.
Yudi juga mempertanyakan integritas petugas di Polsek Kedaton, karena diduga telah lalai dalam menjalankan tugas. "Mobil itukan masih milik saya dan statusnya jadi barang bukti, bagaimana bisa diambil oleh pihak lain?" katanya.
Atas dasar itu, Yudi berencana akan melaporkan kelalaian petugas kepolisian itu kepada Kapolda Lampung. "Nanti kalau Kapolda buka kantor di luar, saya akan melaporkan langsung kejadian ini. Agar, pihak leasing dan petugas kepolisian yang bertindak tidak sesuai prosedur dapat diberi sanksi," pungkasnya. (Rs)
