Ilustrasi Perbaikan Jalan (Ist) |
BANDARLAMPUNG,-Tahun 2016 Dinas Bina Marga (DBM) Provinsi Lampung menganggarkan jalan provinsi Simpang
Korpri-Desa Sukadamai (Lampung Selatan) sebesar Rp2,5 miliar.
Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan DBM Tony
Ferdiansyah menuturkan anggaran tersebut diperuntukan untuk pemeliharaan.
“Kita disana tidak melakukan bangunan. Tapi hanya
pemeliharaan, karena pada tahun 2015 sudah dianggarkan untuk pembangunan
sebesar Rp10 miliar,” kata Tony, di lingkungan Dinas Bina Marga (DMB), Senin
(11/4).
Menurut Tony, besaran anggaran pemeliharaan itu diperkirakan
mampu memperbaiki jalan sepanjang 1,5 kilometer dari total panjang 20, 468 km.
DBM, kata Tony, fokus pada jalan rusak saja.
“Karena kita lihat disana (Jatimulyo) tidaklah begitu rusak
berat jalanya,” sebutnya. Sehingga, dengan anggaran 2,5 miliar perbaikan jalan
dilakukan dengan cara tambal sulam. “Tapi bukan hanya tambal sulam saja, ya,
nanti juga dilakukan pemeretaan pada bagian yang ditambal sulam tersebut,”
imbuhnya.
Belum lagi, nanti jalan tersebut ditangani oleh Unit
Pelaksana Teknis Daerah (UPTD), dengan menggunakan dana swakelola. “Ya, kalau
kami (DBM) anggaran hanya dana berkala. Tapi kalau UPTD memakai dana swakelola.
Yang nanti uang tersebut bisa diperuntukan jika memang kondisi jalan tersebut
rusak parah,” tukasnya.
Untuk saat ini, perbaikan pemeliharaan belum dilakukan
tender. Karena masih dalam penyusunan dokumen. “Yang jelas pada intinya segera
mungkin untuk kita kerjakan,” tutupnya.
Sementara, sebagian besar masyarakat yang berada dipinggiran
ruas jalan Pangeran Senopati, Kecamatan Jatimulyo, Lampung Selatan mengharapkan
perbaikan jalan.
Salah seorang pengendara yang kerap melinta di jalan
tersebut Setio
(33) warga Jatimulyo mengatakan, tidak sedikit pengguna jalan yang menjadi korban karena buruknya kondisi jalan Pangeran Senopati. Kendati sudah bertahun-tahun kondisinya rusak parah, sampai saat ini jalan tersebut belum mendapat perhatian Pemprov Lampung.
(33) warga Jatimulyo mengatakan, tidak sedikit pengguna jalan yang menjadi korban karena buruknya kondisi jalan Pangeran Senopati. Kendati sudah bertahun-tahun kondisinya rusak parah, sampai saat ini jalan tersebut belum mendapat perhatian Pemprov Lampung.
“Sudah puluhan tahun jalan ini kondisinya rusak parah, tapi
tidak mendapat perhatian dari pemerintah. Padahal (jalan P.Senopati) ini adalah
jalan alternaif menghubung Bandar Lampung, Lampung Selatan dan Lampung Timur,”
keluhnya.
Dirinya mengatakan, karena tidak kunjung mendapat perhatian
pemerintah, masyarakat yang berada dipinggiran jalan Pangeran Senopati
berinisiatif melakukan perbaikan seperti menimbun lubang-lubang besar yang
dianggap mengancam keselamatan para pengendara dengan menggunakan batu putih
dan peralatan seadanya.
“Saya sangat mengapresiasi perbaikan yang dilakukan
masyarakat. Sebab kalau menunggu pemerintah yang memperbaiki sepertinya sangat
tidak mungkin, ditambah lagi perlu dana yang besar juga untuk memperbaiki jalan
ini,” kata dia.
Dirinya menambahkan, pada September tahun lalu dirinya
pernah melihat masyarakat melakukan perbaikian seperti saat ini, namun jalan
tersebut kembali mengalami kerusakan karena jenis batu yang digunakan
masyarakat untuk memperbaiki jalan tidak sesuai dengan spesifikasi perkerjaan
kontruksi.
“Pada bulan September lalu masyarakat juga pernah melakukan
perbaikan seperti ini, tapi rusak lagi karena batu yang digunakan bukan batu
belah hitam melainkan batu putih biasa. Karena setahu saya untuk perbaikan
jalan itu menggunakan batu hitam,” pungkasnya. (Bong)