 |
| Sumur dengan kedalaman 7 meter, dari hasil galian Tajne seorang diri, kini dapat dirasakan warga lainya. (Ist) |
Mirisnya, Tidak seorang pun yang mau membantu Tajne, bahkan anggota keluarganya sendiri. bahkan semua orang mengira dirinya sudah gila. Meski diejek warga lain, tetapi Tajne terus bekerja dan tak menghiraukan cemoohan orang lain.
Tajne mengatakan, Tentang pemilik sumur yang melarangnya menimbah air di sana, sekaligus menjadi alasannya nekad menggali sumur meski dicemooh dan diejek orang lain.
“Saya pulang ke rumah hari itu, di bulan Maret, dan hampir menangis. Saya bertekad takkan pernah mengemis air dari siapa pun, Lalu saya pergi ke Malegaon (kota terdekat) dan membeli alat-alat dan dalam satu jam saya mulai menggali.” kata Tajne.
Umumnya penggali sumur yang sudah berpengalaman saja sebelum bekerja akan mengamati titik air dari struktur tanah. Namun Tajne memulainya dengan naluri.
“Saya berdoa dengan khusyuk kepada Allah sebelum memulai pekerjaan,” katanya.Tajne terus saja bekerja dan tak mau menyerah dengan keadaan dan terus menggali sumur. Secara keseluruhan, dirinya bekerja selama 14 jam sehari tanpa instirahat selama 40 hari.
Sampai akhirnya Tajne menggali sumur sedalam total 20 kaki atau setara tujuh meter dalamnya dengan lebar 8 kaki atau 2,4 meter. Ia pun berhasil mendapatkan sumber air dari hasil galiannya.
“Saya bersyukur, doa saya telah dikabulkan,” kata Tajne.
Baginya, sulit rasanya untuk menjelaskan apa yang saya rasakan di hari-hari penggaliannya. hanya satu keinginannya, yaitu agar dari hasil galian sumurnya dapat dirasakan oleh seluruh masayarakat yang membutuhkan, Sehingga tidak harus mengemis air dari kasta lain.
Kini, Warga desa dan isterinya, Sangita, Menyesali telah ikut mengejek suaminya. Pada saat menggali sumur seorang diri.
“Saya tidak membantunya sedikit sampai ia menemukan air. Sekarang seluruh keluarga, kecuali dua anak, membantunya memperdalam dan memperlebar sumur,” kata Sangita.
Seorang tetangga, Jaishree, memuji kegigihan Tajne. sebab, dari awal ide gila Tajne, siapa yang mengira akan membuahkan hasil. dan kini darei hasil jerip[ayahnya seorang diri, dapat dirasakan orang banyak tanpa harus mengambil air berkilo-kilo meter.
“Terima kasih kepada Tajne kami mendapatkan air sepanjang waktu. Sebelumnya, kami harus melakukan perjalanan satu kilometer ke bagian lain dari desa dan kadang-kadang dihina orang,” kata Jaishree.
Perlahan-lahan Tajne mendapatkan pengakuan luas. Aktor film India, Nana Patekar, berbicara kepada Tajne melalui telepon dan berjanji untuk bertemu dengannya segera. Seorang pekerja sosial dari Washim menjanjikan dirinya akan memberikan sejumlah uang. (*)
