Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri , Memberikan Penyuluhan (BP3K) di Aula Masjid Al Furqon Bandar Lampung. Foto Dok : Humas Pemprov Lampung |
BANDARLAMPUNG,-Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri mengharapkan fungsi Balai Penyuluhan Kecamatan (BP3K) sebagai Centre of Excelence (COE)
atau Pusat Informasi dan Pusat Pemberdayaan Pelaku Utama semakin
optimal. Yakni untuk menggali dan menentukan materi penyuluhan, sebagai
tempat pelatihan dan pusat koordinasi pembangunan sektor pertanian,
perikanan dan kehutanan. Demikian disampaikannya pada Temu Teknis
Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, Kamis (12/5) di Aula Masjid
Al Furqon Bandar Lampung.
Dijelaskan Karo Humas dan Protokol Bayana, acara dihadiri
oleh 1.350 Orang.
Terdiri dari unsur Sekretariat Bakorluh PPK Provinsi,
Kelembagaan Penyuluhan Tingkat Kabupaten (BP4K) Kabupaten/Kota
se-Provinsi Lampung, Kelembagaan Penyuluh Tingkat Kecamatan, Penyuluh
Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Se-Provinsi Lampung, serta dinas/
instansi terkait.
Lebih lanjut Wakil Gubernur meminta para penyuluh untuk
berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait,. Antara lain petugas pengamat
hama, petugas benih dan petugas teknis lainnya agar setiap permasalahan
yang dihadapi petani - nelayan dalam berusaha tani dapat segera
teratasi.
Selain itu perlu adanya upaya penumbuhan kader penyuluh
swadaya, serta pencarian teknologi dan inovasi terbaru melalui
pemanfaatan teknologi informasi (komputerisasi). Sehingga dapat menyerap
berbagai informasi untuk kepentingan pelaku utama secara cepat, tepat
dan akurat.
“Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, diharapkan
kendala dan tantangan yang ada dapat diatasi. Selanjutnya kepada semua
pihak, baik Pusat, Provinsi, Kabupaten / Kota dapat bersinergi dan
mengambil peran dalam mengatasi kendala-kendala tersebut,” ujar Wakil
Gubernur.
Dijelaskan Karo Humas dan Protokol Bayana, Lampung telah
dicanangkan sebagai Bumi Agribisnis oleh Menteri Pertanian pada Tahun
1998. Sektor pertanian, perikanan dan kehutanan berperan penting dalam
kegiatan pembangunan di Provinsi Lampung, karena sangat dominan dalam
menentukan perkembangan perekonomian daerah Provinsi Lampung.
Upaya pembangunan pertanian, perikanan dan kehutanan di
Provinsi Lampung dinilai telah menunjukkan kemajuan / keberhasilan.
Antara lain beberapa komoditas tanaman pangan Lampung telah menjadi
unggulan di tingkat nasional. Komoditas padi menempati peringkat ke-7
secara nasional; jagung peringkat ke-3 nasional, dan ubi kayu peringkat
ke-1 (pertama) nasional.
Dalam sub sektor Perkebunan, produksi kopi Lampung
memberikan kontribusi sebesar 21,22 % dari produksi nasional. Selain
itu, 85 % ekspor kopi robusta Indonesia berasal dari Lampung. Gula
memberikan kontribusi sebesar 37 % produksi nasional.
Sedangkan di sub sektor kehutanan, Provinsi Lampung merupakan provinsi terdepan dalam upaya pemberdayaan masyarakat di dalam dan di sekitar hutan. Yakni melalui pemberian akses pengelolaan hutan kemasyarakatan (HKm), Hutan Rakyat (HTR) dan Kemitraan. (Rls)