 |
| Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri didampingi Kabag Humas Heriyansyah saat menerima kunjungan awak media di kediamannya kemarin Kamis (19/05). Foto : Dok Humas Pemprov Lampung |
Seperti yang diungkapkan Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri didampingi Kabag Humas Heriyansyah saat menerima kunjungan awak media di kediamannya kemarin Kamis (19/05).
Dikatakan oleh Wakil Gubernur bahwa perbedaan budaya, adat istiadat, watak serta karakter di masyarakat merupakan alat pemersatu bangsa jika kita melihat dari kacamata yang positif karena keragaman tersebut memberikan dampak yang baik bagi berkembangnya kearifan lokal.
“Karena kearifan lokal tentunya mengedepankan nilai-nilai luhur budaya, sopan santun, toleransi dan tenggang rasa,” ujarnya.
Lanjutnya, Jika kita bicara kebangkitan nasional kita akan bicara sesuatu yang sangat heroik, dimana dengan perjuangan Budi Utomo saat itu berjuang mempersatukan bangsa Indonesia. Namun dirasakan masih ada kesalahpahaman tentang hal tersebut, terutama tentang isu-isu yang bersifat kedaerahan.
“Sejatinya kita harus paham apa yang dicita-citakan oleh organisasi Budi Utomo sebagai sebuah wadah perjuangan pemersatu bangsa," ungkapnya.
Terlebih kemerosotan pemahaman tentang nilai-nilai luhur yang terdapat dalam cita-cita pendahulu bangsa ini, kiranya membutuhkan kepedulian semua elemen bangsa, namun lebih daripada itu terdapat langkah awal yang harus dilakukan yakni bagaimana kita menyadarkan diri kita sendiri terlebih dahulu bahwa ada nilai-nilai luhur yang dititipkan kepada kita untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
“Oleh karenanya sudah saatnya bagi kita untuk memamahi kebangkitan nasional melalui karya nyata kita, mari bersama seluruh elemen masyarakat bersatu padu menyatukan langkah kita dajam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa ini,”ujarnya.
Menurutnya, Untuk mengatasi pemahaman yang masih lemah akan makna kebangkitan nasional, pemerintah memiliki peran selaku dinamisator yang akan memaksimalkan potensi yang ada untuk dapat segera bersama mewujudkan cita-cita bangsa yakni menciptakan kesejahteraan yang berkeadilan, karena semua anggota masyarakat harus mendapatkan pelayanan pendidikan, pelayanan kesehatan, serta kebutuhan-kebutuhan hidup mendasar lainnya.
“Karena jelas hal tersebut merupakan tanggung jawab serta buah hasil dari persatuan antar segenap lapisan masyarakat, baik pemerintah maupun masyarakat itu sendiri, karena kebersamaan untuk keberhasilan" pungkas mantan Bupati Tulang Bawang Barat ini kepada para awak media yang mewawancarainya. (Rls)
