 |
| Istimewa |
Kanit Reskrim KSKP Bakauheni Lamsel, IPDA Ipran menjelaskan, awal mula penangkapan terhadap keempat pelaku saat dirinya mendapat informasi dari Polres Pekalongan bahwa ada pelaku Curas yang sedang menyeberang dari pelabuhan Merak menuju pelabuhan Bakauheni.
"Dari informasi itu, kami langsung menyisir dibeberapa dermaga untuk mencari pelaku itu,"ungkap Ipran, kemarin (10/8).
Berbekal foto pelaku, sambung Ipran, pihaknya bersama empat anggota KSKP Bakauheni memeriksa setiap kapal yang bersandar di pelabuhan Bakauheni.
"Pas kami periksa, saya melihat ada kemiripan dari penumpang itu dengan foto yang dikirim Polres Pekalongan. Setelah kami minta KTP (Kartu Tanda Penduduk), ternyata benar, keempat pelaku itu merupakan buronan polres pekalongan. Dan kami langsung mengamankan keempat pelaku ke Mapolsek KSKP Bakauheni,"bebernya.
Dia melanjutkan, tertangkapnya keempat pelaku saat mereka bersandar di Dermaga I mengunakan KMP Mustika Kencana. Saat ditangkap, keempatnya akan turun dari Kapal mengunakan kendaraan Xenia warna merah sekitar pukul 19.00WIB, Senin (9/5).
"Kami langsung memfoto keempat pelaku dan mengirimkannya ke Polres pekalongan, setelah dikonfirmasi oleh polres pekalongan, ternyata benar, keempat pelaku itu merupakan buronon polres pekalongan dan polres Pekalonga langsung mengambil tersangka di KSKP Bakauheni,"jelasnya.
Keempat pelaku yang ditangkap yakni Ali akbar (42) warga desa braja sakti Way jepara Lamtim, Wahyudin (30) warga desa Kadumerak kecamatan Karang Tanjung Pandeglang, Sanudin (36) warga desa Topas kecamatan Cadasari Pandeglang dan M.Firdaus (25) warga desa Banjar kecamatan Banjar Pandeglang.
Menurut Ipran, keempat pelaku telah melakukan tindak pidana pencurian dengan kekerasan (Curas) dengan membobol counter handphone pada hari kamis (31/3) sekitar pukul 03.00WIB di jalan hayam muruk kecamatan Pekalongan Timur Kota Pekalongan.
"Dari membobol counter hape itu, keempat pelaku berhasil membawa 669 unit Handphone (HP) berbagai merk, sehingga korban ditaksir mengalami kerugian sekitar Rp655 juta,"katanya.
Sementara, Ali Akbar (42) salah satu pelaku yang tertangkap mengaku telah menjual semua HP yang dicuri kepada rekannya GN (DPO) dengan nilai Rp140 juta. Dimana, uang sebesar itu telah dibaginya kepada rekan-rekannya.
"Uangnya sudah kami bagi pak, saya jual ratusan HP itu di serang banten, duitnya sudah habis kami pakai kebutuhan sehari-hari,"katanya.
Ali menambahkan, pihaknya bersama rekan-rekannya membobol counter tersebut dengan cara merusak tembok menggunakan bor mesin. "Pas kami sudah masuk counter, kami langsung mengambil Handphone itu,"pungkasnya.(DA)
