BANDARLAMPUNG,— PT .indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Produsen semen Tiga Roda, memberikan pelatihan keterampilan dasar konstruksi kepada 130 tenaga kerja berprofesi sebagai mandor dan Tukang Bangunan yang berasal dari seluruh daerah di Lampung.
Program tersebut bertajuk Sekolah Tukang Semen Tiga Roda (SETARA). Kegiatan diselenggarakan selama tiga hari mulai 29 November hingga 1 Desember 2016 bertempat di Balai Pelatihan Pertanian Lampung, Jalan Raden Gunawan 1 Hajimena Natar Lampung Selatan.
“SETARA baru pertama diadakan di Lampung, juga merupakan angkatan ke 12, sejak dimulai tahun 2015” ujar Marketing Service Departement Head Indocement, Kelvin Tjendar saat ditemui dilokasi berlangsungnya kegiatan tersebut.
Dia menambahkan, sebelumnya hal serupa telah dilaksanakan di Bandung, Malang, Semarang, Tabanan, Banjarmasin, Bogor, Cirebon, Palangkaraya, Tasikmalaya dan Surabaya. Total peserta mencapai sekitar 1000 orang. Targetnya ialah mencetak sepuluh ribu Tukang bangunan tersertifikasi hingga tahun 2020.
Pelatihan ini terselenggara atas kerjasama dengan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat(KemenPU-PERA), Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi(LPJK) serta Politeknik Negeri Bandung. Untuk diLampung, juga bekerjasama dengan Politeknik Universitas lampung(UNILA).
Tujuan dari Sekolah Tukang Semen ini ialah, diharapkan tenaga konstruksi mampu meningkatkan kemampuan dan pengetahuannya agar setara dengan tenaga terampil dari Negara lain yang bersertifikasi serta mampu bersaing dimasa yang akan datang. SETARA hadir untuk menciptakan tenaga konstruksi yang memiliki nilai lebih, professional dan berkualitas untuk tercapainya kepuasan pelanggan dalam membangun kehidupan bermutu sesuai moto Indocement “yaitu Turut membangun Kehidupan Bermutu”.
Peserta SETARA tidak hanya mendapatkan pengtahuan dalam bidang keterampilan konstruksi saja, namun juga diberikan pelatihanmengenai perundang-undangan tentang jasa konstruksi, praktik kesehatan dan keselamatan kerja(K3), manajemen konstruksi, perencanaan anggaran biaya dan pengajuan tender, kewirausahaan serta aplikasi produk terkini dalam dunia konstruksi.
Ketua LPJK Lampung, Tubagus Ahmad Rifat saat memberikan sambutan dalam pembukaan pelatihan tersebut mengungkapkan, ditahun 2017 pemerintah menyarankan agar semua pekerjaan umum/proyek dikerjakan oleh tukang yang bersertifikat, namun sampai saat ini khususnya di Lampung, untuk tenaga kerja terampil ada sekitar 40ribu, tetapi yang sudah bersertifikasi hanya 10 persen dari angka tersebut. mengapa sedikit yang memiliki sertifikat, hal itu karena biaya yang dinilai terlalu mahal bagi kalangan pekerja. Target empat tahun kedepan kami ialah 60 persen tenaga bersertifikasi.
“Dengan adanya sekolah ini diharapkan pekerja di Lampung maupun secara nasional mampu bersaing dengan tenaga asing, juga dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, Jangan ragu bertanya dengan instruktur apabila ada yang kurang mengerti”ujarnya.
Harapan kami, lanjut dia, perusahaan yg berhubungan dengan konstruksi dapat mengadakan pelatihan seperti saat ini, agar bisa membantu para tenaga kerja dalam mendapatkan sertifikasi.
Selain keterampilan, Budaya kerja, disiplin waktu, ini juga jadi penilaian produktifitas, tukang yang bersertifikat akan menjadi nilai tambah dalam penghargaannya sebagai tenaga kerja profesional. Tutupnya.
Dosen perwakilan dari Politeknik Negeri bandung, Yuliando turut hadir sebagai pemateri dalam pelatihan tukang konstruksi tersebut mengatakan, para peserta SETARA nantinya akan dibekali modul kerja yang disiapkan oleh Perguruan Tinggi ini, mudah-mudahan isi didalamnya dapat diterapkan untuk peningkatan keterampilan kerja. Kompetensi ialah suatu uji keahlian, secara teknis semua tukang sudah paham, namun disini lebih dibekali ilmu lagi. Saat ini pekerja dari luar negeri mulai masuk ke Indonesia, oleh sebab itu tukang harus berlatih terus menerus agar mampu bersaing dengan tenaga kerja Asing.(IH).
