 |
| Ist |
TULANGBAWANG,-Sungguh naas nasib yang dialami Fendi
(19) bin Juhra, warga RT 01, Lingkungan Palembang, Kelurahan Menggalakota
Kecamatan Menggala, Tulangbawang, yang tewas kecebur sumur di rumahnya sendiri,
Sabtu (29/10). Korban tewas diduga akibat benturan keras dibagian kepala saat
terjatuh ke sumur.
Mayat Fendi ditemukan sekitara pukul 17-00 Wib di dalam sumur belakang rumah oleh kakak kandungnya Unang (25), setelah seharian mencari keberadaan korban karena korban hari itu tidak terlihat oleh keluarga. Setelah seharian penuh mencari ke sana-sini, akhirnya korban ditemukan di dalam sumur.
"Fendi dimata masyarakat,dan keluarga sangat berbeda. Fendi dikenal sosok anak yang baik, ramah, mudah bergaul, dan rajin beribadah. Sehari-hari Fendi menghabiskan waktunya dengan membantu sang ibu setelah ditinggal oleh suami menghadap Illahi setahun silam untuk menjaga rumah".
Menurut tetangga korban, Aminah (40) menjelaskan,jika pada hari tersebut korban yang biasa diam dirumah bersama dengan kakak perempuanya, diketahui menghilang ketika sang kakak pulang untuk mengantarkan makanan, sekitar pukul 12-00 Wib, pas waktu Dzuhur. Tetapi jelas Aminah, tidak ada kecurigaan apapun dari pihak keluarga. Sebab keluarga menduga korban sedang berada di masjid atau bermain bersama dengan teman-temannya, atau mampir ditempat keluarga sehabis sholat dzuhur.
"Sekitar pukul 15-00 Wib, pas waktu sholat Ashar pihak keluaga baru mulai curiga dan merasa was-was. Dimana korban tidak juga terlihat,biasanya ibu kandung dan kakak kandung korban walaupun sedang bekerja di luar bisa mengetahui jika korban dalam keadaan baik , itu karena korban setiap harinya selalu mengumandangkan Adzan, dzuhur dan ashar dimasjid Al-Ikhlas tetapi hari itu korban Alfa saat itu juga keluarga langsung mencari dan menanyakan korban dengan para teman,maupun tetangga namun tidak satupun yang melihat," terangnya, Senin (31/10) kemarin.
Beberapa jam lanjutnya, Aminah berkeliling kampong. Baru sekitar pukul 15-00,WIb tangisan,jeritan keluarga pecah,Fendi ditemukan,oleh kakanya dalam keadaan tanpa nyawa terapung didalam sumur belakang rumahnya sendiri.
"Sumur manual tersebut kedalamanya hanya sekitar 5,meter. Diduga korban terjatuh saat hendak mengambil Wudhu untuk menunaikan ibadah sholat dzuhur. Mungkin pas menimba air, pagar pembatas sumur yang terbuat dari kayu roboh sehingga korban langsung terjatuh, dan bagian kepalanya membentur dinding tanah sumur. Sehingga pada waktu terjatuh korban pingsan tidak lagi sempat meminta tolong, kasihan dengan keluarga korban apalagi mereka (maaf) tergolong ekonomi lemah, jangankan hendak membeton/cincin sumur makan saja susah," paparnya.
Saat itu juga sambungnya keluarga dibantu masyarakat,langsung mengevakuasi jenazah,sekitar setengah jam mayat baru bisa di evakuasi menggunakan tali,yang di ikat kemudian ditarik keatas. "Dada saya berdetak kencang, ini bagaikan mimpi baru tadi pagi saya melihatnya bermain di depan rumah,hari ini Fendi telah tewas, dengan kondisi perut buncit, hidung dan telingga mengeluarkan darah, karena masih menunggu para saudara,dan kerabat yang berada di luar provinsi, korban akhirnya dimakamkan keesokan harinya Minggu (31/10) di TPU menggala kota,"pungkasnya.(*)
Mayat Fendi ditemukan sekitara pukul 17-00 Wib di dalam sumur belakang rumah oleh kakak kandungnya Unang (25), setelah seharian mencari keberadaan korban karena korban hari itu tidak terlihat oleh keluarga. Setelah seharian penuh mencari ke sana-sini, akhirnya korban ditemukan di dalam sumur.
"Fendi dimata masyarakat,dan keluarga sangat berbeda. Fendi dikenal sosok anak yang baik, ramah, mudah bergaul, dan rajin beribadah. Sehari-hari Fendi menghabiskan waktunya dengan membantu sang ibu setelah ditinggal oleh suami menghadap Illahi setahun silam untuk menjaga rumah".
Menurut tetangga korban, Aminah (40) menjelaskan,jika pada hari tersebut korban yang biasa diam dirumah bersama dengan kakak perempuanya, diketahui menghilang ketika sang kakak pulang untuk mengantarkan makanan, sekitar pukul 12-00 Wib, pas waktu Dzuhur. Tetapi jelas Aminah, tidak ada kecurigaan apapun dari pihak keluarga. Sebab keluarga menduga korban sedang berada di masjid atau bermain bersama dengan teman-temannya, atau mampir ditempat keluarga sehabis sholat dzuhur.
"Sekitar pukul 15-00 Wib, pas waktu sholat Ashar pihak keluaga baru mulai curiga dan merasa was-was. Dimana korban tidak juga terlihat,biasanya ibu kandung dan kakak kandung korban walaupun sedang bekerja di luar bisa mengetahui jika korban dalam keadaan baik , itu karena korban setiap harinya selalu mengumandangkan Adzan, dzuhur dan ashar dimasjid Al-Ikhlas tetapi hari itu korban Alfa saat itu juga keluarga langsung mencari dan menanyakan korban dengan para teman,maupun tetangga namun tidak satupun yang melihat," terangnya, Senin (31/10) kemarin.
Beberapa jam lanjutnya, Aminah berkeliling kampong. Baru sekitar pukul 15-00,WIb tangisan,jeritan keluarga pecah,Fendi ditemukan,oleh kakanya dalam keadaan tanpa nyawa terapung didalam sumur belakang rumahnya sendiri.
"Sumur manual tersebut kedalamanya hanya sekitar 5,meter. Diduga korban terjatuh saat hendak mengambil Wudhu untuk menunaikan ibadah sholat dzuhur. Mungkin pas menimba air, pagar pembatas sumur yang terbuat dari kayu roboh sehingga korban langsung terjatuh, dan bagian kepalanya membentur dinding tanah sumur. Sehingga pada waktu terjatuh korban pingsan tidak lagi sempat meminta tolong, kasihan dengan keluarga korban apalagi mereka (maaf) tergolong ekonomi lemah, jangankan hendak membeton/cincin sumur makan saja susah," paparnya.
Saat itu juga sambungnya keluarga dibantu masyarakat,langsung mengevakuasi jenazah,sekitar setengah jam mayat baru bisa di evakuasi menggunakan tali,yang di ikat kemudian ditarik keatas. "Dada saya berdetak kencang, ini bagaikan mimpi baru tadi pagi saya melihatnya bermain di depan rumah,hari ini Fendi telah tewas, dengan kondisi perut buncit, hidung dan telingga mengeluarkan darah, karena masih menunggu para saudara,dan kerabat yang berada di luar provinsi, korban akhirnya dimakamkan keesokan harinya Minggu (31/10) di TPU menggala kota,"pungkasnya.(*)
