728x90 AdSpace

Latest News
Sabtu, 23 September 2017

Hary Kohar: Supir Ambulance Harus Diusut Tuntas

Koordinator Forum Masyarakat Transparasi Lampung (FMTL) Hary Kohar (Ist)
BANDARLAMPUNG,-Terkait pemberitaan menghebohkan media sosial kemarin lalu, baik media lokal maupun Nasional ramai memberitakan penderitaan seorang ibu menggendong jenasah bayinya didalam angkutan umum lantaran dikenakan biaya Rp2 juta oleh oknum Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) saat akan mengantarkan menggunakan ambulance.

Koordinator Forum Masyarakat Transparasi Lampung (FMTL) Hary Kohar, mengapresiasi langkah cepat Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) dan Pemprov Lampung atas insiden jenazah bayi dibawa pulang keluarga naik angkot. Namun, adanya permintaan sopir ambulan Rp2 juta, harus diusut tuntas.

"Gara-gara adanya oknum aji mumpung, wajah rumah sakit yang sedang dibenahi Pemprov Lampung, fasilitas dan pelayanan, jadi rusak. Ini masalah kemanusian, jangan ada oknum yang "ngolah", kata Hary Kohar.

Pihak RSUD Abdul Moeloek langsung menonaktifkan sopir ambulan dan memindahkah seorang perawat. Pemprov Lampung juga langsung mengutus tim sebagai bentuk kepedulian dan menyerahkan santunan ke keluarga bayi.

"Kami mengapresiasi respon cepat dari pihak rumah sakit dan Gubernur Ridho Ficardo terhadap insiden dibawanya bayi pakai angkot," kata Koordinator Forum Masyarakat Transparasi Lampung Hary Kohar.

Hanya saja, dia meminta pihak rumah sakit transparan terhadap mekanisme penggunaan fasilitas ambulan bagi pasien. "Tulis yang besar-besar agar masyarakat paham atas haknya terhadap fasilitas tersebut," katanya.

Termasuk, kata Hary, alternatif ambulan lain yang tersedia di masyarakat. Hary Kohar mengharapkan hal ini jadi pelajaran bagi pihak rumah sakit untuk mengevaluasi lagi manajemen dan personelnya.

"Jangan bermain-main dalam wilayah kemanusiaan. Gara-gara nila setitik, rusak susu sebelanga, gara-gara oknum ambulan, rusak wajah rumah sakit yang sedang diperjuangkan Pemprov Lampung jadi rumah sakit terbaik di Lampung," katanya.

Humas Pemprov Lampung merelis pertemuan tim dari Pemprov Lampung dengan keluarga bayi yang meninggal. Keluarga mengikhlaskan meninggalnya bayi Ny. Delvasari. Keluarga juga menilai fasilitas dan pelayanan RSUDAM baik.

"Putri saya dilayani dan dirawat sampai operasi. Hanya permasalahan BPJS-nya nama lain. Keluarga ikhlas, segitu umurnya mau diapakan," kata Delvasari di kediamanannya Gedung Nyapah, Kecamatan Abung Timur, Lampung Utara, Kamis (21/9/2017).

Pihak keluarga juga berterima kasih atas kepedulian Gubernur M. Ridho Ficardo yang mengutus tim ke rumah duka dan menyampaikan santunan. "Saya yang terkena musibah mengucapkan banyak terima kasih sama Bapak Gubernur," kata Delvasari.

“Semoga perhatian Gubernur ini dapat kami manfaatkan dengan sebaik-baiknya," tambahnyai.

Direktur Diklat dan SDM RSUDAM, Arief Effendi, menyampaikan duka mendalam Gubernur Lampung Ridho Ficardo ke keluarga. "Siapa pun pasien baik itu BPJS atau umum tindakan pelayanannya sama. Kami tidak membeda-bedakan," katanya.

Ditambahkannya,"RSUDAM adalah tipe B kami memang benteng terakhir sebagaimana perintah Bapak Gubernur, pasien berhenti (sembuh) di RSUDAM sebagai rumah sakit rujukan tertinggi di Lampung.

Ibnu Nasir, kepala Desa Gunung Nyapah mewakili masyarakat mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Lampung. "Salam dari masyarakat untuk Pak Gubernur semoga pelayanan kesehatan masyarakat semakin ditingkatkan," kata Ibnu Nasir.

Terkait pemberitaan yang menyebutkan ada permintaan dana Rp2 juta, Direktur Umum RSUDAM Ali Subaidi, mengatakan tengah menyelusurinya karena sang sopir, John Sinaga, tak masuk sejak insiden tersebut.

RSUDAM juga memberikan sanksi berupa pemindahan ke bagian lain ke perawat Dwi Hartono. Menurut Ali, dia seharusnya cek and ricek atas jenazah, namun tidak dilakukan. "Perawat harusnya memastikan jenazah naik ambulan,"  ujar Ali Subaidi.(*)
Item Reviewed: Hary Kohar: Supir Ambulance Harus Diusut Tuntas Rating: 5 Reviewed By: Unknown