Ist
|
Bandar Lampung-Keseriusan Gubenur Lampung M.Ridho Ficardo dalam pengembangan pariwisata Pemerintah Provinsi (Pemprov) makin terlihat dengan banyaknya wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara yang berkunjung.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Choiria Pandarita menyatakan jumlah wisatawan yang mengunjungi Lampung terus mengalami kenaikan yang positif, seiring semakin dikenalnya Destinasi Wisata di Lampung. Wisatawan Nusantara : 5.370.803 Orang . Wisatawan Mancanegara : 114.907 Orang. Terjadi peningkatan yang cukup signifikan yaitu rata-rata sekitar 30% setiap tahunnya. Sedangkan untuk tingkat pertumbuhan hotel tahun 2015, meningkat sebesar 20% dari tahun 2014.
Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi Lampung berupaya untuk mengembangkan berbagai pariwisata yang ada meliputi Pengembangan Kawasan Wisata Maritim Teluk Lampung; Pengembangan Taman Hutan Rakyat Wan Abdul Rachman (Tahura), Pengembangan Teluk Kiluan sebagai Kawasan Wisata dengan Konsep Pemberdayaan Masyarakat, Luxurious Resort Teluk Nipah, Pengembangan kawasan TNWK Lampung safari way kambas park and conservation center, Pengembangan Wisata Pantai Barat Lampung dan Pembangunan Sekolah Tinggi Pariwisata serta usulan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Penyelenggaraan Sail Krakatau Tahun 2017.
Selain itu, Pemerintah Provinsi Lampung telah menetapkan rencana pembangunan Provinsi Lampung dengan memperhatikan karakteristik dan potensi wilayah terbagi dalam 3 (tiga) klaster utama Pembangunan Provinsi Lampung, yaitu Bagian Timur, sebagai Kawasan Industri; Bagian Tengah, mandatori penyangga Ketahanan Pangan baik Provinsi maupun Nasional; serta Bagian Barat termasuk Teluk Lampung dan Teluk Semaka, sebagai Kawasan Pariwisata.
Dikonfirmasi, Selasa 27 September 2016, Sekretaris Komisi II DPRD Provinsi Lampung, Joko Santoso berharap dengan pembangunan pariwisata harus sejalan dengan perbaikan insfrastktur. Hal ini sejalan dengan rencana pembangunan tersebut, pembangunan infrastruktur menjadi prioritas utama sebagai komitmen dalam mewujudkannya dan mendorong masuknya investasi.
Apalagi terlebih mantan kepala Dinas Perdagangan, juga telah melakukan memorandum of understanding (MOU) pengembangan pariwisata Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung dengan Provinsi Bali dalam bidang pariwisata beberapa waktu lalu. (Yudi)