728x90 AdSpace

Latest News
Rabu, 19 Oktober 2016

Pasien Rumah Sakit Bumi Waras Tewas

Ilustrasi/Istimewa
BANDARLAMPUNG,-Bramanto (45) warga Jalan Tangkuban Perahu, Kupang Kota Telukbetung Utara Bandarlampung meninggal dunia saat menjalani cuci darah di Rumah Sakit Bumi Waras (RSBW) Bandarlampung, Rabu (18/10). Diduga akibat kelalaian dokter. Keluarga korban pun mengadukan kasus ini ke Polda Lampung.

Kakak korban, Riko (46) mengungkapkan kronologis kejadian.Awalnya, adik kandungnya (Bramantio) dirawat inap di RS Bumi Waras selama kurang lebih 10 hari.

Di hari terakhir tepatnya hari ini, pasien sudah bisa dinyatakan pulang ke rumah. Namun sebelumnya, pasien menjalani cuci darah terlebih dahulu sebelum pulang.

“Iti sekitar pukul 10.00 WIB di ruang Haemodialisa. Biasanya cuci darah memerlukan waktu sekitar 1,5-2 jam. Setelah 15 menit berjalan, ternyata terjadi pemadaman listrik di Rumah Sakit, sehingga menyebabkan alat untuk mencuci darah tidak berfungsi,” jelasnya sambil mengatakan jika dirinya sedang berada di ruangan tersebut.

Saat itu, kata dia, jenset (generator) di Rumah Sakit tidak menyala selama lima menit, dan dilihatnya tidak ada upaya dari pihak rumah sakit untuk berinisiatif menyalakan listrik.

“Saya kecewa terhadap pelayanan RS Bumi Waras, karena saat mati lampu, tidak ada dokter yang jaga, hanya seorang perawat,” jelasnya.

Hingga akhirnya, Bramanto meninggal dunia, baru dokter melihat kondisi almarhum. “Saat itu adik saya terlihat pucat dan lemas. Mungkin banyak darah yang tersedot. Lalu kejang-kejang dan tidak selang lama akhirnya meninggal,”katanya.

Riko mengatakan, adiknya yang menderita sakit Gula darah tersebut telah dirawat dari hari jum’at dan seharusnya bisa kembali ke rumah pada hari ini. “Hari jumat kita masuk, sebelumnya sudah cuci darah sekali, ini yang terakhir dan seharusnya bisa di bawa pulang, namun kejadiannya kaya gini, saya ikhlas adik saya meninggal, kita akan tuntut secara hukum, biar jadi pelajaran supaya nggak terjadi lagi dan diperbaiki gensetnya, manajemennya, pokoknya semua. Ini bukan semata-mata ingin buat pihak rumah sakit susah, kita nggak mau ada korban selanjutnya,” tandas Riko.


Senada, rekan korban Ferdi menegaskan jika pihaknya akan membawa kasus tersebut ke pihak berwajib, agar hal tersebut tidak terulang. “Kita akan laporkan kasus ini ke pihak berwajib. Kami selaku pihak korban sangat tidak terima dan kecewa dengan pihak RS,” tegasnya.

Terpisah, saat dikonfirmasi Pihak RSBW berkelit. Melalui Kabag Umum Tiwi, pihaknya mengatakan jika insiden yang terjadi di RSBW harus dikordinasikan dulu dengan petinggi RS. “Kami tidak bisa asal memberikan statemen mas, harus dikordinasi dulu dengan pihak rumah sakit,” ujarnya singkat.

Sementara pihak RS Bumi Waras melalui Kabag Humas Pratiwi Budi, mengatakan pihaknya memiliki genset otomatis yang dipergunakan saat listrik padam. “Kami punya genset yang secara otomatis menyala, tapi nggak sampai hitungan menit, tapi detik lampunya sudah menyala. Nah untuk mengantisipasi genset belum hidup, di alat cuci darah itu ada namanya UPS atau baterai cadangan sebelum genset menyala,” ungkapnya.

Disinggung mengenai padamnya listrik di ruang Hemodialisa yang mencapai 5 menit, ia mengaku untuk mendistribusian listrik ke seluruh rumah sakit membutuhkan waktu sekitar 5 menit. “Pendistribusiannya menggunakan kabel, aliran terdekat yang pasti akan hidup dibawah 5 menit hidup semua. Kalau permasalahan teknis di ruang Hemodialisa silahkan ditanyakan langsung ke pihak medisnya,” pungkasnya.

Hal senada pun dikatakan Direktur Utama RS Bumi Waras Arief, dirinya membantah tentang adanya kerusakan alat di RS tersebut.”Genset kita itu 7 detik langsung hidup jika ada pemadaman listrik, UPS kami bisa dites kalau rusak dan tidak nyala,” bantahnya via sambungan handphone kemarin.

Ia juga tegas membantah jika korban meninggal lantaran kelalaian Dokter yang bertugas,”korban itu sebelumnya telah menjalani rawat inap di RS dan ternyata penyakitnya sudah komplikasi, toh ada pasien lain juga kan waktu menjalani perawatan dan lainnya tidak ada masalah”.

Harusnya PLN juga disalahkan dong katanya lagi, ”kenapa pihak PLN tidak memberikan pengumuman akan adanya pemadaman bergilir”.

Pantauan Fajar Sumatera di RSBW, pihak Dirkrimsus Polda Lampung yang menerima laporan dari keluarga korban langsung tanggap dan melakukan olah TKP diruang Hemodialisa.

Direktur Kriminal Khusus Polda Lampung Kombes Dicky Prasetya Negara menuturkan, saat ini kami masih melakukan olah TKP, ”untuk hasil sementara pihak kami masih mendalami lagi, satu unit alat cuci darah dan UPS kami amankan”, katanya.

Terkait pemanggilan saksi-saksi Dicky mengatakan pasti akan memanggil orang-orang yang ada dalam peristiwa ini,”untuk berapa orang belum bisa saya sampaikan, dan hasil dari olah TKP ini akan saya informasikan kepada teman-teman wartawan besok,”pungkasnya.(*)
Item Reviewed: Pasien Rumah Sakit Bumi Waras Tewas Rating: 5 Reviewed By: Unknown