![]() |
Badan Intelijen Negara (BIN). Foto:bin.go.id |
JURNALISBAWAHTANAH, - Badan Intelijen Negara bertugas untuk mengumpulkan informasi secara khusus oleh negara, Untuk keberadaannya sangat sulit dideteksi, mengingat kinerjanya yang serba rahasia dan tidak boleh mengungkap identitasnya oleh siapapun.
Kendati demikian, Profesi ini kerap disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Terlebih untuk mendapatkan keuntungan, Bisa mengertak,memeras, ataupun tindakan kriminal lainya, Bahkan bisa menghindar dari razia polisi. Pun dirinya bisa terbebas dari jerat hukum.
Terkait hal itu, pengamat intelijen Wawan Hari Purwanto mengungkapkan cara untuk mengungkap intel asli dengan intel gadungan sebenarnya merupakan hal yang mudah.
"Membedakan mereka itu sebenarnya hal yang sangat mudah, Intel itu selalu menyembunyikan jati dirinya. Kalau dia mengaku intel, itu patut dicurigakan," kata Wawan, dikutip Merdeka.com .
Menurut Wawan, jika ada seseorang yang dengan mudah mengaku bahwa dirinya berprofesi sebagai intel kepada orang awam (bukan sesama aparat), itu patut dipertanyakan. Sebab profesi BIN Tidak membocorkan siapa dirinya kepada orang lain.
"Karena seorang intel itu tertutup, Bahkan kadang berpura-pura menjadi orang lain agar tak diketahui jati dirinya. Ngapain dia ngomong-ngomong ke orang lain? Itu berarti kan ada kepentingan. Wajib dicurigai. Kalau dia seorang intel, pasti akan menutupi jati dirinya. Karena kalau ke blow up, akan merugikan diri dia sendiri," paparnya.
Sementara untuk sesama anggota aparat, Wawan menjelaskan perbedaan intel asli atau gadungan pun dapat diketahui dengan mudah, apalagi jika memang mereka sesama intel. Sebab, kalau sesama intel, satu sama lain pasti kurang lebih saling kenal.
"Apalagi kalau pendidikannya bareng, pernah operasi bareng, atau di dalam suasana dimana dia tidak sengaja bersama-sama di dalam informasi, itu pasti otomatis saling kenal, meskipun tak akrab," tukasnya.
Lanjutnya, jika memang sama sekali tak pernah bertemu, bisa menanyakan bukti keanggotaan, dimana saja lokasi yang pernah menjadi tempat tugasnya.
"Atau enggak, tanya aja apa sih yang dilakukan intel, untuk apa ada intel. Kalau dia gugup bahkan tak bisa jawab, ya itu kemungkinan intel gadungan," bebernya. (*)